Silahkan anda baca surat al kahfi ayat 47 lengkap dengan artinya dibawah ini. Untuk membaca surat ini secara lengkap, silahkan klik link: Surat Al Kahfi dan Terjemahan Indonesia
Surat Al Kahfi Ayat 47 dan Artinya
وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا ﴿٤٧﴾ |
(47) Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka. |
Sahabat pencinta al quran, itulah surah al kahfi ayat 47 lengkap beserta terjemah bahasa indonesia untuk anda, semoga bermanfaat.
Tambahan
Iqra’.
Itulah ayat dan kata pertama yang Alloh SWT wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.
Ayat 1 sampai 5 dari surat Al Alaq adalah ayat-ayat pertama yang Alloh turunkan atau wahyukan untuk Umat manusia khususnya umat islam.
Yang menarik adalah kata pertama dari 5 ayat tersebut yaitu Iqra’ seperti yang saya sebutkan diatas.
Secara bahasa kita tentu sudah mengerti dan faham bahwa ayat atau kata tersebut menyuruh kita untuk membaca, Iqra berasal dari suku kata qara’a yang berarti baca.
Jika ditelaah lebih lanjut akan tampak lebih jelas bahwa kata tersebut menyuruh kita untuk membaca. Apabila kita lihat dari sudut pandang ilmu Nahwu atau Nahwiyyah, yang mana ilmu tersebut adalah salah satu ayat yang dipakai untuk menafsirkan Al Quran, kata Iqra’ masuk kedalam “Harfu Nida” Atau jika diterjemahkan berarti “kalimat penyeru”. Yang berarti didalam kata Iqra’ tersebut Alloh bermaksud menyuruh kita untuk membaca.
Lantas apa yang harus dibaca? Tentu saja ilmu yang bermanfaat. Apapun ilmu tersebut yang bermanfaat maka baik untuk dipelajari.
Al Quran adalah kitab yang berisi ilmu yang sangat lengkap, mulai dari kewajiban-kewajiban dan larangan-larangan Alloh SWT yang wajib kita ketahui. Ilmu hubungan sosial bahkan sampai ilmu alam pun terdapat didalam mukjizat terhebat yang pernah Alloh turunkan ke bumi.
Oleh karena itu marilah kita membaca Al Quran setiap hari, karena bahkan hanya mendengarnya (Isi Al-Quran) saja kita sudah diganjar amal untuk memberatkan amal baik kita ketika di hari pembalasan nanti. Apalagi jika kita membacanya.
Wallohu A’lamu Bishawab