Doa Buka Puasa Shohih Sesuai Sunnah Rasul SAW

Dalam riwayat yang disampaikan oleh Abu Hurairah, disebutkan bahwa Nabi bersabda, “Ada tiga doa yang tidak tertolak: doa pemimpin yang adil, doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang terzholimi.” Dalam riwayat ini, kita diberi pengertian pentingnya berdoa ketika kita akan berbuka puasa.

Jadi, ketika kita berbuka puasa, jangan lupakan untuk memohon hajat kita melalui doa. Sambutlah momen berbuka dengan hati yang tulus dan penuh rasa syukur kepada Allah. Percayalah, setiap doa yang kita panjatkan dengan kesungguhan hati tidak akan sia-sia. Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Semoga doa kita dikabulkan dan puasa kita diterima oleh-Nya. Amin.

Doa Buka Puasa yang Shohih

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berbuka beliau membaca do’a berikut ini,

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ Bacaan Latin: “Dzahabadh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah” Artinya: Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah)
(HR. Abu Daud no. 2357. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Audio: Bacaan doa buka puasa

Kandungan dalam doa buka puasa ini, kita mengungkapkan rasa syukur atas berakhirnya rasa haus setelah berbuka puasa. Rasa haus yang dirasakan selama berpuasa dapat hilang setelah mengonsumsi makanan atau minuman saat berbuka.

Selain itu, kita juga menyatakan bahwa urat-urat tubuh telah basah, mengindikasikan pemulihan dan penyegaran setelah puasa.

Selain ungkapan syukur, kita juga meyakini bahwa pahala puasa telah ditetapkan oleh Allah, dengan kata “insya Allah” yang artinya jika Allah menghendaki.

Ini mencerminkan keyakinan kita bahwa segala amal ibadah yang kita lakukan akan diterima dan mendapatkan pahala, dengan seizin Allah.

Doa ini memberikan kesan harapan, syukur, dan keyakinan yang kuat dalam meresapi makna berpuasa dan ibadah kita. Dengan mengucapkannya, kita mengakui bahwa segala nikmat dan pahala berasal dari Allah, dan kita bersyukur atas kemurahan-Nya.

Baca juga: Do’a masuk ke masjid dan keluarnya lengkap dengan arab, latin, dan terjemahan Indonesia.

Doa Buka Puasa Allohumma Laka Sumtu

Bacaan doanya adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ Bacaan Latin: “Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu” Artinya: Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku berbuka

Keterangan: Hadits ini disampaikan oleh Abu Daud dalam Sunannya nomor 2358 melalui Mu’adz bin Zuhroh, yang merupakan seorang tabi’in (yaitu orang yang bertemu dengan sahabat tapi tidak pernah bertemu sekalipun dengan Rasulullah).

Oleh karena itu, hadits ini dianggap mursal (terputus setelah masa tabi’in). Hadits mursal termasuk kategori hadits yang lemah karena sanadnya terputus. Syaikh Al Albani juga berpendapat bahwa hadits ini lemah. (Lihat Irwaul Gholil, 4/38)

Sunnah dalam Berbuka Puasa

1. Menyegerakan berbuka

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ Artinya: “Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 1098, dari Sahl bin Sa’ad)

Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum menunaikan shalat maghrib dan bukanlah menunggu hingga shalat maghrib selesai dikerjakan.

2. Berbuka dengan kurma jika mudah diperoleh atau dengan air

Sebagaimana Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّىَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.”
HR. Abu Daud no. 2356 dan Ahmad 3/164. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

Hadits tersebut menunjukkan bahwa ketika berbuka disunnahkan pula untuk berbuka dengan kurma atau dengan air. Jika tidak mendapati kurma, bisa digantikan dengan makan yang manis-manis.

Di antara ulama ada yang menjelaskan bahwa dengan makan yang manis-manis (semacam kurma) ketika berbuka itu akan memulihkan kekuatan, sedangkan meminum air akan menyucikan. [Lihat Kifayatul Akhyar, hal. 289.]

3. Berdo’a ketika berbuka

Perlu diketahui bersama bahwa ketika berbuka puasa adalah salah satu waktu terkabulnya do’a. Maka jangan lewatkan sekalipun sunnah ini.

4. Memberi makan pada orang yang berbuka puasa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا Artinya: “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.”
HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, dari Zaid bin Kholid Al Juhani. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.

Penutup

Dalam menjalankan ibadah puasa, terdapat beberapa sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam berbuka.

Mengikuti sunnah-sunnah ini tidak hanya akan mendatangkan keberkahan dalam ibadah kita, tetapi juga memberikan motivasi dan kekuatan spiritual dalam menghadapi tantangan sehari-hari.

Ketika berbuka, jangan lupa untuk membaca bacaan doa buka shaum. Moment berbuka puasa adalah waktu yang sangat istimewa, di mana pintu doa-doa kita dikabulkan.

Marilah kita mengucapkan doa-doa dengan penuh harapan, memohon ampunan, rahmat, dan keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan berdoa, kita memperkuat ikatan kita dengan-Nya dan menunjukkan ketergantungan kita kepada-Nya dalam setiap langkah hidup kita.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima segala amal ibadah kita, memberkahi kita, dan menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang taat. Aamiin.

Sumber: Rumasho