Tafsir Surat Al Waqiah Ayat 14-22 (Jalalain)

Berikut ini adalah tafsir jalalain surat al waqiah ayat 14 hingga 22 dalam bahasa Indonesia. Sumber tulisan ini admin ambil dari software bernama “Ayat”. Selamat belajar!

Tafsir Surat Al Waqiah Ayat 14-22

وَقَلِيلٌ مِّنَ الْآخِرِينَ
14. (Dan
segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian)
 yakni dari kalangan umat Nabi Muhammad
saw. Mereka terdiri dari bagian besar umat-umat terdahulu dan umat Nabi
Muhammad adalah orang-orang yang paling dahulu masuk surga.
عَلَىٰ سُرُرٍ مَّوْضُونَةٍ
15. (Mereka
berada di atas dipan-dipan yang bertahtakan emas dan permata)
 yaitu singgasana-singgasana yang
terbuat dari emas dan permata.
مُّتَّكِئِينَ عَلَيْهَا مُتَقَابِلِينَ
16. (Seraya
bersandarkan di atasnya berhadap-hadapan)
 kedua lafal ayat ini berkedudukan menjadi
Hal atau kata keterangan keadaan bagi Dhamir yang terkandung di dalam Khabar.
يَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُونَ
17. (Mereka
dikelilingi)
 oleh
para pelayan 
(yang
terdiri dari anak-anak muda yang tetap muda)
 maksudnya, mereka tetap muda untuk
selama-lamanya.
بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِّن مَّعِينٍ
18. (Dengan
membawa gelas-gelas)
 atau
tempat-tempat minum yang tidak ada ikatan atau pegangannya 
(dan cerek)yakni tempat untuk menuangkan minuman yang
mempunyai pegangan dan ada pipa penuangannya 
(dan guci) yaitu, tempat untuk meminum khamar (yang isinya diambil dari air yang mengalir) yaitu dari khamar yang mengalir dari
sumbernya yang tidak pernah kering untuk selama-lamanya.
لَّا يُصَدَّعُونَ عَنْهَا وَلَا يُنزِفُونَ
19. (Mereka
tidak pernah merasa pening karenanya dan tidak pula mabuk)
 dapat dibaca Yanzafuuna atau
Yanzifuuna, berasal dari lafal Nazafasy Syaaribu, dan Anzafasy Syaaribu.
Artinya mereka tidak merasa pening dan tidak pula merasa mabuk karena
meminumnya, berbeda dengan khamar di dunia.
وَفَاكِهَةٍ مِّمَّا يَتَخَيَّرُونَ
20. (Dan
buah-buahan dari apa yang mereka pilih)
.
وَلَحْمِ طَيْرٍ مِّمَّا يَشْتَهُونَ
21. (Dan
daging burung dari apa yang mereka inginkan)
 untuk mereka nikmati sepuas-puasnya.
وَحُورٌ عِينٌ
22. (Dan
bidadari-bidadari)
 yakni
wanita-wanita yang memiliki mata hitam pekat pada bagian yang hitamnya dan
putih bersih pada bagian yang putihnya 
(yang bermata jeli) artinya, matanya lebar tetapi cantik. Harakat
huruf ‘Ainnya dikasrahkan sebagai pengganti dari harakat fatahnya demi untuk
menyesuaikan diri dengan huruf Ya sesudahnya. Bentuk tunggalnya adalah ‘Ainaa
wazannya sama dengan Hamraa. Tetapi menurut suatu qiraat dibaca Huurin ‘Inin
yakni dibaca Jarr.
Itulah tafsir jalalain surat al waqiah dari ayat 14 sampai ayat 22. Semoga bermanfaat.