Tafsir Surat Al Waqiah Ayat 73-96 Tamat (Jalalain)

Berikut adalah tafsir jalalain surat al waqiah ayat 73 hingga ayat 96 (tamat) bahasa indonesia. Sumber tulisan ini admin ambil dari sebuah software bernama “Ayat”, anda dapat mendownloadnya secara gratis di internet. Selamat belajar.
Note: Klik link ini jika anda ingin membaca surat al al waqiah full satu surat.

Tafsir Surat Al Waqiah Ayat 73-96

نَحْنُ جَعَلْنَاهَا تَذْكِرَةً وَمَتَاعًا لِّلْمُقْوِينَ
73. (Kami
menjadikan api itu untuk peringatan)
 yakni mengingatkan tentang neraka Jahanam (dan sebagai bekal)dalam perjalanan (bagi orang-orang yang mengadakan
perjalanan)
 diambil
dari lafal Aqwal Qaumu, yakni kaum itu kini berada di padang pasir yang
tandus, tiada tumbuh-tumbuhan dan air padanya.
فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ
74. (Maka
bertasbihlah)
 artinya,
Maha Sucikanlah 
(dengan
menyebut nama)
 huruf
Ba di sini adalah Zaidah 
(Rabbmu Yang Maha Besar) yakni Allah Yang Maha Besar.
۞ فَلَا أُقْسِمُ بِمَوَاقِعِ النُّجُومِ
75. (Maka
Aku bersumpah)
 huruf
Laa di sini adalah Zaidah 
(dengan nama tempat-tempat terbenamnya
bintang-bintang)
 tempat-tempat
bintang-bintang tenggelam.
وَإِنَّهُ لَقَسَمٌ لَّوْ تَعْلَمُونَ عَظِيمٌ
76. (Sesungguhnya
sumpah itu)
 sumpah
dengan memakai namanya ita 
(adalah sumpah yang besar kalau kalian mengetahui) jika kalian termasuk orang-orang yang
memiliki ilmu pengetahuan niscaya kalian mengetahui besarnya sumpah ini.
إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ
77. (Sesungguhnya
ini)
 yakni
yang dibacakan kepada kalian 
(adalah Alquran yang sangat mulia).
فِي كِتَابٍ مَّكْنُونٍ
78. (Pada
Kitab)
 yang
tertulis dalam Kitab 
(yang
terpelihara)
 yang
dijaga, maksudnya Mushhaf Alquran.
لَّا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ
79. (Tidak
menyentuhnya)
 adalah
kalimat berita, tetapi mengandung makna perintah, yakni jangan menyentuhnya
(kecuali orang-orang yang telah bersuci) yakni orang-orang yang telah
menyucikan dirinya dari hadas-hadas.
تَنزِيلٌ مِّن رَّبِّ الْعَالَمِينَ
80. (Diturunkan) ia diturunkan (dari Rabb semesta alam).
أَفَبِهَٰذَا الْحَدِيثِ أَنتُم مُّدْهِنُونَ
81. (Maka
apakah terhadap firman ini)
 Alquran
ini 
(kalian
menganggapnya remeh?)
 meremehkan
dan mendustakannya
وَتَجْعَلُونَ رِزْقَكُمْ أَنَّكُمْ تُكَذِّبُونَ
82. (Kalian
menjadikan rezeki yang diberikan kepada kalian)
 yaitu berupa air hujan; kalian membalasnya (dengan mendustakan) rezeki yang diberikan Allah kepada
kalian berupa air hujan itu karena kalian telah mengatakan,
“Kami di beri hujan oleh bintang
anu”
.
فَلَوْلَا إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ
83. (Maka
mengapa tidak)
 kenapa
tidak 
(sewaktu
nyawa sampai)
 pada
saat menjelang kematian 
(di
tenggorokan)
yakni
pada saat nyawa sampai pada kerongkongan.
وَأَنتُمْ حِينَئِذٍ تَنظُرُونَ
84. (Padahal
kalian)
 hai
orang-orang yang menghadiri saat kematian 
(ketika itu melihat) kapada orang yang sedang mengalami
kematiannya.
وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنكُمْ وَلَٰكِن لَّا تُبْصِرُونَ
85. (Dan
Kami lebih dekat kepadanya daripada kalian)
 yakni melalui pengetahuan-Ku. (Tetapi kalian tidak melihat)kalian tidak mengetahui hal tersebut, lafal
Tubshiruuna ini diambil dari lafal Bashiirah yang artinya melihat.
فَلَوْلَا إِن كُنتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ
86. (Maka
mengapa tidak)
 kenapa
tidak 
(jika
kalian merasa tidak akan dibalas)
 merasa tidak akan dibangkitkan nanti, sesuai
dengan dugaan kalian.
تَرْجِعُونَهَا إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
87. (Kalian
mengembalikan nyawa itu)
 maksudnya,
mengembalikannya ke dalam tubuh kalian sendiri sesudah nyawa itu mencapai
kerongkongan? 
(jika
kalian adalah orang-orang yang benar)
 di dalam pengakuan kalian itu. Lafal
Falaulaa yang kedua mengukuhkan makna lafal Laulaa pertama. Sedangkan lafal
Idzaa yang terkandung di dalam lafal Hiinaidzin menjadi Zharaf bagi lafal
Tarji’uuna yang bergantung kepadanya kedua Syarat tersebut. Makna ayat,
mengapa kalian tidak mengembalikan nyawa kalian sendiri ke dalam tubuh
kalian, jika kalian tidak mempercayai adanya hari berbangkit dan kalian
benar-benar meniadakannya? Yakni hendaknya kalian meniadakan pula kematian
itu sebagai pengganti dari ketidakpercayaan kalian kepada adanya hari
berbangkit.
فَأَمَّا إِن كَانَ مِنَ الْمُقَرَّبِينَ
88. (Adapun
jika dia)
 orang
yang mati itu 
(termasuk
orang-orang yang didekatkan-kepada Allah-)
.
فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّتُ نَعِيمٍ
89. (Maka
dia memperoleh ketenteraman)
 dia
mendapatkan ketenangan 
(dan
rezeki)
 yang
baik 
(serta
surga yang penuh dengan kenikmatan)
 apakah jawab ini bagi lafal Amma ataukah
bagi In, ataukah menjadi Jawab bagi kedua-duanya?, sehubungan dengan masalah
ini ada beberapa pendapat.
وَأَمَّا إِن كَانَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ
90. (Dan
adapun jika dia termasuk golongan kanan)
.
فَسَلَامٌ لَّكَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ
91. (Maka
keselamatan bagi kamu)
 yakni
baginya keselamatan dari siksaan 
(karena kamu termasuk golongan kanan)karena dia termasuk di antara mereka.
وَأَمَّا إِن كَانَ مِنَ الْمُكَذِّبِينَ الضَّالِّينَ
92. (Dan
adapun jika dia termasuk golongan orang-orang yang mendustakan lagi sesat)
.
فَنُزُلٌ مِّنْ حَمِيمٍ
93. (Maka
dia mendapat hidangan air yang sangat panas)
.
وَتَصْلِيَةُ جَحِيمٍ
94. (Dan
dibakar di dalam neraka Jahim)
.
إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ حَقُّ الْيَقِينِ
95. (Sesungguhnya
yang disebutkan ini adalah suatu keyakinan yang benar)
 lafal Haqqul Yaqiin termasuk ungkapan
dengan memakai cara mengidhafahkan Maushuf kepada sifatnya.
فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ
96. (Maka
bertasbihlah kamu dengan menyebut nama Rabbmu Yang Maha Besar)
 penafsirannya sebagaimana yang telah
lalu.
Itulah tafsir jalalain surat al waqiah ayay 73 sampai ayat 96 (tamat) bahasa indonesia. Semoga bermanfaat.