Bacaan Latin: Wa iz awhaitu ilal hawaariyyiina an aaminuu bii wa bi Rasuulii qooluuu aamannaa washhad bi annanaa muslimuun
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut-pengikut Isa yang setia, “Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada Rasul-Ku.” Mereka menjawab, “Kami telah beriman, dan saksikanlah (wahai Rasul) bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (Muslim).”
Tafsir
Allah lalu mengingatkan Nabi Isa tentang kenikmatan lain yang sangat berharga, yaitu mendapat pengikut setia. Dan ingatlah, wahai Rasulullah dan sampaikan kepada umatmu, ketika Aku mengilhamkan kepada al-hawariyyun, para pengikut setia Nabi Isa, “Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada Rasul-Ku, yakni Nabi Isa.” Mereka, al-hawariyyun, menjawab dengan meyakinkan, “Kami telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan saksikanlah, wahai Rasul, Nabi Isa, bahwa kami adalah orang-orang yang setia mematuhi perintah-perintahmu, yang berserah diri kepada Allah secara total.”
Allah menjelaskan sikap kaum hawariyin, yaitu satu kelompok dari Bani Israil yang menerima baik agama Allah yang disampaikan oleh Nabi Isa. Lalu mereka berkata kepada Nabi Isa, “Kami telah beriman; dan saksikanlah, bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh kepada seruanmu.” Maksudnya, mereka beriman dan menerima seruan Nabi Isa, dan akan melaksanakan semua perintah-perintahnya, sebagai bukti dari iman tersebut.
Arti nikmat Allah kepada Nabi Isa dalam hal ini ialah bahwa Nabi Isa telah mendapat sambutan baik dari kaum hawariyin, sehingga mereka mencintai dan mematuhinya. Ini tidak hanya merupakan nikmat bagi Nabi Isa semata-mata, melainkan juga nikmat bagi ibunya, sebab setiap nikmat yang diperoleh seorang anak, juga mendatangkan kegembiraan dan kebahagiaan bagi ibunya.
sumber: kemenag.go.id